Chad Gilbert: “Menjadi Vokalis itu Menyenangkan”

Menjadi seorang gitaris merangkap vokal latar lalu tersengat listrik akibat mikrofon tentu tidak diinginkan oleh seorang Chad Gilbert. Namun siapa sangka jika insiden yang meruntuhkannya di panggung saat itu tak sedikitpun membuatnya jera. Gitaris New Found Glory ini justru semakin mencintai mikrofon sebagai instrumen favoritnya, bahkan posisi vokal pun begitu ia idamkan. “Sangat menyenangkan menjadi orang yang di depan (vokalis,red),” ujar Chad Gilbert.

Salah satu proyek terbeken Chad beserta bandnya-New Found Glory- ialah International Superheroes of Hardcore. Pada saat itu Chad lebih memilih mikrofon daripada gitar, sementara posisi gitar diserahkan pada Jordan Pundik, dan yang lainnya tetap pada posisi seperti di New Found Glory. Dengan irama hardcore, Chad tampak begitu menyukai posisinya. Hingga akhirnya ia kembali membuat proyek hardcore baru bernama Shai Hulud, lagi-lagi posisi vokal juga diambilnya.

Layaknya musisi eksis, Chad Gilbert tidak pernah kehabisan akal dalam menumpahkan ide liarnya. Untuk merealisasikan ambisi besarnya menjadi vokal utama sekaligus frontman, akhirnya ia membentuk What’s Eating Gilbert. Proyeknya kali ini berbeda dengan Shai Hulud-band hardcore yang memperkenalkannya sebagai vokalis-, What’s Eating Gilbert hanyalah sebuah proyek yang dimana Chad menjadi diktatornya.

Di sela-sela tur New Found Glory pada tahun 2010, ia mulai menulis lagu untuk proyek pribadinya tersebut. Merangkai lirik, nada hingga merekamnya nyaris ia lakukan sendiri sekalipun masih ada campur tangan orang lain. “Saya suka menulis lagu, sehingga dengan What’s Eating Gilbert saya ingin mengisi waktu dengan menjadi kreatif disertai tur dan bermain musik,” lanjut Chad menjelaskan awal mulanya membentuk WEG.

Kombinasi musik pop, rock and roll, oldiest dan tentunya 7% kadar pop punk ia padukan menjadi partitur untuk What’s Eating Gilbert. Kesukaannya terhadap musik era 50an yang juga menjadi favorit orang tuanya tersebut berhasil membawanya pada euforia tersendiri. “Saya merasa kembali berada pada saat-saat dimana orang tua Saya gemar memutar vinyl Hank Williams dan Pasty Claine,” ungkapnya.

Dalam kurun waktu tiga tahun What’s Eating Gilbert merilis lima EP, tiga EP pada 2010 (Thinking Bout Her, What I’d Do, dan Dear God) sedangkan dua EP di 2012 (Cheap Shots dan Nashville Sessions). Puncaknya, November tahun lalu Chad dibantu beberapa kawannya melepas Solid Gold Hits yang merupakan kompilasi dari lagu-lagu WEG di lima EP sebelumnya.

Chad Everett Gilbert sepertinya sangat pantas disebut sebagai koboi, pasalnya ia terus menjelajahi tiap lahan musik yang ia suka tanpa henti. Mulai dari gitaris, vokalis hingga produser sekalipun ia coba kuasai. Pantas pula jika hal itu di metaforakan pada kehidupan pribadinya yang sering berpindah-pindah hati mulai dari menikahi mantan istrinya Sherri DuPree hingga putus dengan Hayley Williams.

Menyinggung nama Hayley (Williams), behembus kabar bahwa lirik-lirik What’s Eating Gilbert banyak yang berisikan tentang gagalnya hubungan mereka berdua. Namun itu tidak penting, terlebih musik di era 50an sejatinya memang di dominasi dengan lagu romantis nan pesimis. Sembari tertawa, Chad beralibi bahwa What’s Eating Gilbert sengaja menyajikan lirik sendu dengan ketukan upbeat. Terlepas dari semua itu, mari beri hormat kepada Chad Gilbert si koboi musik yang tak pernah berhenti berkarya.

Tinggalkan komentar